“Anggarannya di tahun 2026 fantastis: Rp335 triliun. Dalam 11 bulan saja sudah mencapai 39 juta penerima manfaat,” kata Mardani lewat akun x miliknya, seperti dikutip redaksi di Jakarta, Kamis, 3 Oktober 2025.
Menurut politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, MBG bukan sekadar program teknis, melainkan mengandung aspek ideologis yang kuat.
Ia menilai Presiden Prabowo Subianto menjadikan MBG sebagai instrumen untuk menghidupkan ekonomi rakyat sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak dari hulunya.
“Ini bukan masalah realokasi, ini masalah ideologis. Presiden Prabowo ingin MBG menjadi alat menghidupkan ekonomi rakyat sekaligus meningkatkan kualitas SDM kita dari hulunya,” tegasnya.
Namun demikian, Mardani mengingatkan bahwa ide besar seperti MBG harus diikuti dengan proses yang berbasis pada bukti ilmiah yang kuat.
“Ide besar mesti diikuti proses yang science based evidence, fakta dan analisa yang kuat. Termasuk pembangunan institusi yang transparan dan profesional,” jelasnya.
Mardani pun mengajak publik untuk terus mengawal jalannya program agar manfaatnya dapat dioptimalkan dan potensi mudaratnya dapat diantisipasi.
BERITA TERKAIT: