Menurutnya, tantangan yang dihadapi Polri kian hari semakin bervariasi dan kompleks. Karena itu, pola lama yang identik dengan sikap represif, arogan, eksklusif, dan merasa paling benar sudah tidak layak lagi dipertahankan.
“Kultur polisi lama yang dianggap represif, arogan, eksklusif, dan merasa paling benar, tidak layak lagi untuk dipertahankan. Norma-norma demokrasi, seperti kesetaraan, keadilan, independen, dan transparan, harus menjadi pedoman kerja Polri sehari-hari,” ujar Didik lewat akun X miliknya, seperti dikutip redaksi di Jakarta, Rabu, 1 Oktober 2025.
Ia menekankan, reformasi Polri harus meliputi upaya mendudukkan fungsi kepolisian dalam sistem ketatanegaraan, membenahi dan mengembangkan profesionalisme aparat, serta membangun lembaga independen yang kuat untuk mengawasi pelaksanaan tugas polisi di seluruh wilayah.
Menurutnya, reformasi Polri juga harus mampu mewujudkan Civilian Police Management di tubuh Polri. Polisi yang humanis dan tidak represif.
"Polisi yang bersih dan jujur, tidak bergaya hidup mewah, serta menjunjung tinggi HAM dan demokrasi harus menjadi salah satu sasaran dan tujuan utama,” tandasnya.
BERITA TERKAIT: