Kegiatan yang dihadiri lebih dari seribu peserta dari unsur DPP, MPP, DSP, Fraksi PKS DPR RI dan MPR RI, DPTW PKS, dan DPD PKS se-Indonesia menjadi titik tolak mengawali perjuangan pengurus PKS masa bakti 2025-2030 di pusat hingga daerah.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS, Muhammad Kholid, dalam laporannya menyebut tema Munas VI PKS bukan sekadar slogan, tetapi mengandung ruh perjuangan PKS lima tahun ke depan.
"Kokoh berarti PKS harus bisa mengakar kuat ke dalam, soliditas struktur. Kita berkomitmen mencetak kader-kader partai yang bersih, peduli, profesional, dan negarawan," ujarnya.
Sementara kata "Bersama" menegaskan bahwa perjuangan PKS adalah perjuangan kolektif. Bergerak bersama kader, simpatisan, masyarakat sipil, kaum muda, senior maupun junior, untuk membangun dan memajukan Indonesia.
Dan makna “Majukan Indonesia” merujuk pada komitmen PKS sebagai bagian dari entitas partai politik yang siap menyukseskan pembangunan nasional sebagaimana termaktub dalam cita-cita para pendiri bangsa di Pembukaan UUD 1945.
Kholid juga mengutip amanah dari almarhum pendiri sekaligus guru PKS, K.H. Hilmi Aminuddin.
“Beliau pernah mengatakan, partai ini bukan hanya milik segelintir orang tetapi milik umat dan bangsa. Kekuatan kita bukan karena ketokohan seorang individu, melainkan pada kekuatan kebersamaan, kesungguhan, dan pengorbanan kita bersama,” tutur Kholid.
PKS juga meluncurkan dua buku karya Ketua Majelis Syura PKS Mohamad Sohibul Iman yang berjudul Masa Depan Demokrasi Kita dan Presiden PKS Almuzzammil Yusuf yang berjudul Lima Rumah Perjuangan pada momentum Musyawarah Nasional (Munas).
BERITA TERKAIT: