Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro menegaskan, pemerintah tidak pernah mengatur siapa yang akan diwawancarai.
“Kita nggak suka setting-settingan, pemerintah nggak suka setting-settingan. Orang sudah tahu kok Pak Presiden melakukan sesuatu yang benar, jadi nggak perlu ada setting-settingan,” ujar Juri usai menerima audiensi Serikat Petani Indonesia (SPI) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 24 September 2025.
Nama Glory Lamria Aritonang, mahasiswa Indonesia di Columbia University, mendadak jadi sorotan publik setelah ikut menyambut kedatangan Presiden Prabowo di New York.
Glory sempat diwawancarai media dan menyampaikan pandangan positif atas kehadiran Presiden. Namun, muncul tudingan di media sosial bahwa momen itu sudah diskenariokan oleh istana.
Sebuah akun X, @barengwarga, bahkan menuding Glory mendapatkan fasilitas kamar di Hotel Aman New York, tempat rombongan Presiden menginap.
Hotel tersebut dikenal sebagai salah satu yang termewah, dengan tarif kamar mencapai 6.000 hingga 25.000 dolar AS per malam atau sekitar Rp90-375 juta. Tuduhan itu diperkuat dengan unggahan Glory yang sempat membagikan momen berenang di kolam hotel tersebut.
Meski demikian, hingga kini belum ada klarifikasi resmi dari pihak Glory maupun Istana mengenai isu fasilitas hotel tersebut.
Warganet pun terbelah, sebagian tetap mendukung Glory sebagai diaspora muda berprestasi. Namun sebagian lain menuntut transparansi atas dugaan fasilitas mewah yang dinikmati di tengah kebijakan efisiensi yang digaungkan Presiden.
BERITA TERKAIT: