Pelantikan ini menjadi momen penting, mengingat kursi Menko Polkam sempat kosong sejak ditinggalkan Budi Gunawan, dan sementara dijalankan oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.
Nama Djamari Chaniago tentu bukan sosok asing di dunia militer maupun politik. Lahir di Padang pada 8 April 1949, Djamari adalah Abituren Akabri 1971 dari Korps Infanteri. Karier militernya terbilang cemerlang.
Ia pernah menjabat Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi pada 1997-1998, lalu dipercaya menjadi Panglima Kostrad di masa penuh gejolak pada 1998-1999. Kariernya kian menanjak hingga menduduki posisi Kepala Staf Umum TNI pada 2000-2004.
Sebagai prajurit sejati, Djamari juga kenyang pengalaman di medan operasi. Ia tercatat turut serta dalam Operasi Seroja di Timor-Timur, sebuah operasi militer besar yang menguji ketangguhan dan kepemimpinan perwira TNI.
Selepas purnawirawan, langkah Djamari tidak berhenti. Ia merambah dunia bisnis, salah satunya menjabat sebagai Komisaris Utama PT Semen Padang pada 2015-2016.
Belakangan, ia juga bergabung dengan Partai Gerindra, partai yang kini menaungi dirinya hingga dipercaya Presiden Prabowo untuk mengisi kursi strategis Menko Polkam.
Dengan rekam jejak panjang, kombinasi pengalaman militer, bisnis, hingga politik, publik kini menantikan gebrakan Djamari dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan nasional. Kehadirannya di kabinet Prabowo diharapkan mampu menjadi jangkar kokoh di tengah dinamika global dan domestik yang terus bergerak cepat.
BERITA TERKAIT: