“Mestinya komunikasi politik yang selama ini negatif menimbulkan kontroversi dan amarah publik tak terulang lagi. Terutama bagi menteri yang baru dilantik oleh presiden,” tegas Adi lewat kanal Youtube miliknya, Kamis, 11 September 2025.
Analis politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta itu mengingatkan, model komunikasi seorang menteri semestinya meredam kegaduhan, bukan justru memicu kritik dan kekecewaan.
“Jangan sampai menteri itu dalam model komunikasinya justru menimbulkan kegaduhan yang artinya menjadi beban kepada presiden, menjadi beban kepada pemerintah,” imbuhnya.
Adi menilai wajar jika publik menilai Purbaya tidak simpatik usai komentarnya soal 17+8 tuntutan rakyat. Dalam pernyataan perdananya usai dilantik, Purbaya menilai munculnya tuntutan 17+8 hanya disuarakan sebagian kecil rakyat yang merasa hidupnya terganggu.
“Ketika mengatakan bahwa tuntutan rakyat itu hanya sebagian kecil dari rakyat dan yang protes itu mungkin karena terganggu kehidupannya karena susah, wajar kalau kemudian banyak pihak yang geram dan marah,” jelasnya.
Adi menggarisbawahi, jika pola komunikasi ini tidak diperbaiki, bukan hanya Purbaya yang akan kehilangan simpati publik, tetapi juga bisa menambah beban politik bagi pemerintah.
BERITA TERKAIT: