Andovi menuturkan, aksi kali ini membawa 25 tuntutan untuk DPR dan pemerintah.
“Kita akan membuat 17+8 tuntutan rakyat berbasis 3 poin penting. Transparansi, reformasi, dan empati. Yuk kita belajar. Dalam jangka pendek, kita minta 17 tuntutan (direalisasikan DPR) dalam seminggu,” kata Andovi.
Beberapa tuntutan jangka pendek antara lain penarikan TNI dari pengamanan sipil, investigasi kematian pengemudi ojol Affan Kurniawan dan korban arogansi aparat keamanan dalam mengamankan aksi unjuk rasa beberapa waktu terakhir ini.
Lalu bekukan kenaikan gaji dan tunjangan DPR, transparansi anggaran, dan periksa anggota DPR bermasalah dengan melibatkan KPK.
“Intinya
deadline-nya 5 September (jangka pendek),” sambungnya.
Sementara tuntutan jangka panjang, ia memberi tenggat waktu kepada DPR dan pemerintah selama satu tahun ke depan untuk merealisasikan. Beberapa di antaranya adalah reformasi DPR secara besar-besaran.
Kemudian reformasi partai politik reformasi perpajakan agar lebih adil, segera sahkan UU Perampasan Aset, hingga kembalikan TNI ke barak.
Sementara itu, Jovial mengatakan bahwa aksi kali ini menginginkan agar anggota DPR berperilaku buruk dibersihkan dari Senayan.
"Bukan sekadar orang diturunkan. Intinya bersihkan, reformasi DPR besar-besaran," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: