Mereka termasuk di antara 16.000 orang beruntung yang sukses mengamankan undangan untuk menghadiri upacara 17 Agustus di Istana Merdeka, setelah melewati proses war tiket yang ludes hanya dalam hitungan menit.
Salah satunya adalah Azmi, warga Bandung, yang mengaku menjadi bagian dari “war” tiket saat pendaftaran daring dibuka.
Beruntung, pada percobaan pertama ia langsung berhasil mengamankan satu undangan untuk mengikuti Upacara Detik-Detik Proklamasi pada pagi hari.
“Besoknya kan ada dibuka lagi tuh, aku nanya temen-temenku buat ngajak mereka. Nah pas aku bantu mereka war itu baru susah. Yang hari pertama sih alhamdulillahnya kebetulan dapat cepat,” ujar Azmi.
Azmi menuturkan, ia ingin merasakan secara langsung atmosfer perayaan kemerdekaan dari halaman Istana Merdeka.
“Biasanya kan kalau nonton upacara cuma di TV ya dan sekarang pengen coba ngerasain euforianya langsung gitu, vibe-nya di Istana Merdeka ini seperti apa sih upacaranya. Jadi yang memang ingin melihat langsung untuk merayakan kemerdekaan Indonesia yang Ke-80,” imbuhnya.
Dari Bekasi, kakak beradik Tika dan Amin juga mencoba peruntungan mereka. Bagi Tika, proses pendaftaran daring cukup menegangkan lantaran sempat terkendala jaringan.
Meski demikian, ia berhasil mendapatkan undangan untuk sesi upacara pagi.
“Kirain itu, pertama kan jaringannya lola, loading gitu, loading mulu. Udahlah nunggu aja, nunggu aja. Pas nunggu nyantai sih enggak ngebuka semua itunya, kan biasanya orang ngebuka satu, satu, satu. Saya bukanya cuma satu dah tunggu, tiba-tiba masuk udahlah cepat-cepat diisi aja gitu,” cerita Tika.
Bagi Amin, kesempatan ini terasa istimewa karena menjadi pengalaman pertamanya menyaksikan langsung pengibaran bendera.
“Ini juga untuk pertama kalinya pengibaran karena sebelumnya udah dua kali penurunan. Jadi pengen coba ngerasain pagi-pagi repot gitu atau upacara pengibaran bendera di Istana,” ujarnya.
Sementara itu, dua warga Jakarta, Rida dan Rassya, akhirnya bisa mewujudkan keinginan yang sudah mereka simpan selama bertahun-tahun.
Mereka berhasil mendapatkan undangan untuk mengikuti upacara penurunan bendera sore hari, meski sempat terkendala teknis saat pendaftaran.
“Sebenarnya sudah wishlist dari beberapa tahun yang lalu, tapi belum kesampaian gitu. Alhamdulillahnya di tahun ini kesampaian dan sebenarnya lebih penasaran mau lihat beberapa pertunjukan yang ada di upacara,” kata Rassya.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengimbau agar masyarakat yang telah mendapatkan undangan dapat menyesuaikan waktu pengambilan, untuk menghindari penumpukan antrean.
Karena jadwal terakhir penukaran undangan fisik tersedia sampai 16 Agustus sore.
“Jadi yang bisa menukarkan tiket berkesempatan hadir hari ini minta tolong untuk hari ini. Yang luang waktu esok hari minta tolong esok hari untuk ditukar itu dengan undangan fisik. Supaya menghindari penumpukan di waktu atau jam dan hari tertentu," ujarnya.
BERITA TERKAIT: