Mahasiswa Universitas Nurul Huda OKU Timur itu terpilih dalam Sidang Muktamar V Halaqoh BEM Pesantren se-Indonesia yang digelar di Universitas Darunnajah, Jakarta.
Kegiatan yang dihadiri seluruh BEM dari perguruan tinggi se-indonesia ini diketuai oleh Moh. Aam Badrul Hikam.
Selain memilih Presidium Nasional Halaqoh BEM Pesantren se-Indonesia, forum ini juga membahas soal pergerakan utama mahasantri, termasuk pendidikan, lingkungan, HAM, serta politik dan demokrasi.
Samsul Munir mengaku, dia memiliki harapan yang agar masa kepemimpinan bukan hanya soal simbol, tetapi menjadi wadah dan pintu awal yang menjadikan kekuatan moral dan intelektual yang mengawal demokrasi.
"Termasuk keadilan sosial serta berpihak kepada mahasantri dan masyarakat kecil dengan tidak meninggalkan aksi nyata yang lebih adil, beradab, dan berpihak pada kebenaran," kata Samsul dalam keterangan tertulis, Senin 4 Agustus 2025.
Proses pemilihan ini juga dihadiri Presidium Nasional Halaqoh BEM Pesantren Muhammad Naqib Abdulah. Dia menaruh harapan besar untuk Halaqoh BEM Pesantren se-Indonesia dan Presidium yang terpilih.
“Saya percayakan kepada tangan pemimpin yang baru, pada gerakan mahasantri akan terus tumbuh menjadi lebih kuat, solid, dan berdampak nyata bagi mahasantri di Halaqoh BEM Pesantren se-Indonesia," katanya.
Sebagai mahasantri, dia yakin estafet kepemimpinan ini bukan sekadar serah terima jabatan, melainkan bentuk dari keberlanjutan dari perjuangan-perjuangan mahasantri dari generasi ke generasi.
BERITA TERKAIT: