Ibas Ajak Parlemen Meksiko Jaga Keadilan dan Kemanusiaan Dunia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widodo-bogiarto-1'>WIDODO BOGIARTO</a>
LAPORAN: WIDODO BOGIARTO
  • Rabu, 30 Juli 2025, 17:21 WIB
Ibas Ajak Parlemen Meksiko Jaga Keadilan dan Kemanusiaan Dunia
Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono mengunjungi Parlemen Meksiko/Ist
rmol news logo Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mendorong penguatan hubungan bilateral Parlemen Indonesia dengan Meksiko.

Ibas menyoroti pentingnya kolaborasi di tengah tantangan geopolitik global dan mendorong kerja sama konkret di berbagai bidang. Dengan semangat persatuan, ia menekankan bahwa Indonesia dan Meksiko bukan pesaing, melainkan mitra setara menuju kemajuan bersama.

Hal tersebut disampaikan Ibas saat mengunjungi Parlemen Meksiko pada Selasa 29 Juli 2025. Ibas dan delegasi disambut langsung oleh Teresa Ginez Serano Ketua GKSB Meksiko-Indonesia dan jajarannya.

"Kami melihat pertemuan ini sebagai kesempatan untuk melanjutkan kepercayaan strategis dan untuk membangun hubungan kolaborasi dalam situasi geopolitik yang semakin rumit," kata Ibas dalam keterangan tertulis, Rabu 30 Juli 2025.

“Hubungan yang dapat memberikan manfaat bagi kelangsungan hidup dan kesuksesan kita bersama," sambungnya.

Ibas memberikan penghargaan terdalam atas semangat persahabatan dan solidaritas yang dibawa Meksiko saat ini.

"Dari Teotihuacan & Chichen Itza ke Borobudur. Dari Cancun ke Bali," kata Ibas.

Ibas lalu mengenang sejarah panjang diplomasi kedua negara. Menurutnya, persahabatan tidak dimulai hari ini, namun berawal dari masa Presiden Soekarno dan Presiden Lopez Mateos.

"Lalu diperdalam oleh Presiden SBY dan Presiden Jose Calderon, dan sekarang berlanjut di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Presiden Claudia,” kata Ibas.

Menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks, Ibas yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Penasihat Kadin pun menegaskan pentingnya terus membela keadilan, kedaulatan, dan kemanusiaan.

"Ketika makanan menjadi alat tawar, ketika energi digunakan sebagai pengungkit, ketika solidaritas diuji oleh kepentingan diri, kita harus berdiri sebagai jangkar, membela keadilan, kedaulatan, dan kemanusiaan," pungkas Ibas.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA