Pengamat politik Adi Prayitno menilai pernyataan tersebut merupakan gambaran umum relasi antarpihak di panggung politik nasional.
"Presiden Prabowo ingin menunjukkan bahwa hampir semua partai politik di Indonesia memiliki hubungan persahabatan yang cukup baik dan tidak pernah sampai pada konfrontasi berlebihan," ujar Adi, seperti dikutip redaksi melalui kanal YouTube miliknya, Rabu, 23 Juli 2025.
Menurutnya, pernyataan tersebut sekaligus menjadi penegasan bahwa hubungan antarpartai tetap berlangsung mesra, meskipun kerap terjadi persaingan politik yang ketat.
Direktur Parameter Politik Indonesia itu juga menyoroti posisi PDIP sebagai partai yang lebih dulu hadir secara historis dan kini memilih berada di luar pemerintahan.
Dalam konteks itu, Prabowo dinilai ingin menyampaikan bahwa kedekatan dan kerja sama politik tidak harus diwujudkan melalui koalisi atau posisi dalam pemerintahan.
"Harapan terbesarnya tentu, ketika PDIP tidak menjadi bagian dari pemerintahan, maka PDIP bisa menjadi mitra kritis yang tampil ke depan memberikan kontrol, perimbangan, dan check and balances," imbuhnya.
Adi menegaskan, pernyataan Prabowo soal ‘kakak-adik’ sangat rasional. Ia menyebut, dalam politik sah-sah saja bersahabat dan merasa bersaudara, namun jika pilihan politik berbeda dan memilih di luar pemerintahan, hal itu justru memperkaya demokrasi.
"Boleh berteman, bersahabat, bersaudara, boleh mengaku kakak adik, tapi kalau kalah dalam pemilu lalu memilih di luar, bagi saya itu cocok," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: