Rombongan kiai dan ulama tersebut dipimpin oleh Ketua Umum Khitthah Ulama Nahdliyin (KUN), KH Agus Solachul Aam alias Gus Aam yang didampingi tokoh-tokoh muda NU seperti Gus Gozi Wahib Wahab, Gus Abdul Wahid Muin, Gus Abdu Rozak, dan KH Ali Saman.
Kehadiran mereka disambut Presiden PKS Almuzzammil Yusuf, Sekretaris Jenderal PKS, M. Kholid serta jajaran pengurus DPP PKS lainnya.
Pertemuan membahas sejumlah isu strategis, di antaranya penguatan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin, komitmen menjaga kerukunan antarumat beragama, serta kolaborasi lintas elemen dalam menjaga keutuhan dan kemajuan bangsa.
Almuzzammil Yusuf menyampaikan, silaturahmi antara partai politik dan elemen strategis umat merupakan langkah penting dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan yang inklusif dan konstruktif.
“Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara elemen-elemen umat Islam dalam membangun Indonesia yang adil, damai, dan sejahtera,” kata Presiden PKS.
Senada, Sekjen PKS M. Kholid menambahkan bahwa ruang kolaborasi keumatan dan kebangsaan harus terus dibuka seluas-luasnya.
“Silaturahmi ini menunjukkan bahwa ada ruang besar untuk menyatukan energi umat dalam bingkai NKRI yang damai dan berkeadilan,” kata Kholid.
Sementara itu, Gus Aam menegaskan bahwa ulama dan kiai hadir membawa semangat khittah perjuangan ulama NU. Ia menekankan bahwa Islam dan nasionalisme tidak boleh dipertentangkan, justru saling menguatkan dalam konteks kebangsaan Indonesia.
“Kami ingin menegaskan bahwa Islam dan nasionalisme itu menyatu dalam semangat para pendiri bangsa. Para ulama siap bersinergi dengan seluruh elemen, termasuk PKS, untuk meneguhkan persatuan dan keadilan sosial,” kata Gus Aam.
BERITA TERKAIT: