Kunjungan ini dilakukan Wamen Ferry dalam rangka Hari Koperasi yang bertepatan hari ini 12 Juli.
Ferry ditemui langsung oleh ketiga putri Bung Hatta, yakni Meutia, Gemala dan Halida Hatta. Serta Prof Sri Edi Swasono juga menyambut kunjungan Ferry.
"Hari Koperasi ke 78 menjadi momentum bangkitkan memori kolektif bangsa atas gagas ekonomi Pancasila yang digagas dan diperjuangkan Bung Hatta dengan instrumen koperasi," kata Ferry.
Kata dia, pelaksanaan Pasal 33 UUD NRI Tahun 1945 dengan asas kekeluargaan dan gotong royong diwujudkan dalam kewajiban dibentuknya koperasi desa di seluruh pelosok tanah air.
Ferry menilai Koperasi Desa adalah jalan mewujudkan Indonesia adil dan makmur. Dia mengatakan secara terperinci hal itu dapat ditemukan dalam arsip peta jalan pembangunan pertama Indonesia menuju negara Industri, yang ditetapkan dalam TAP MPRS
"Pada arsip Pola Pembiayaan dapat ditelusuri perspektif sistem keuangan inklusif dari Bapak Margono Djojohadikusumo, termasuk akses perbankan melalui Kredit Usaha Rakyat bagi Koperasi Desa," katanya.
"Para pendiri bangsa juga berpesan bahwa koperasi desa hanya akan berhasil jika berbasis pada data desa yang akurat dan aktual, serta relevan," imbuhnya.
Ferry meyakini Kementerian Koperasi bersama Kementerian/Lembaga yg ditugaskan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen untuk menyusun peta jalan berbasis data desa/kelurahan presisi.
"Bagi saya Impres dan Keppres yang diterbitkan oleh Presiden Prabowo terkait pembentukan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) adalah bentuk kesetiaan pada mandat dan cita-cita konstitusi," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: