Pengamat politik Andi Yusran menilai salah satu langkah konkret yang dianggap realistis adalah gagasan Gibran untuk secara rutin berkantor di Papua.
“Gibran bisa didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas), serta Menko PMK dalam menyusun platform baru untuk Papua yang damai dan sejahtera,” ujar Andi, kepada RMOL, Kamis, 10 Juli 2025.
Menurutnya, kehadiran langsung Gibran bersama dua menteri koordinator di Papua akan memperkuat pemahaman terhadap kompleksitas persoalan di wilayah tersebut.
“Gibran dan kedua Menko penting berada di Bumi Papua agar lebih dapat memahami persoalan yang utuh di Papua,” tambahnya.
Ia menilai bahwa ide Gibran berkantor di Papua, setidaknya seminggu dalam sebulan, merupakan langkah yang masuk akal.
Andi juga menyoroti bahwa kegagalan penyelesaian konflik Papua selama ini disebabkan oleh pendekatan yang terlalu Jakarta-sentris.
“Resep resolusinya berwajah Jakarta, disusun di atas meja dan elitis,” kritiknya.
Ia berharap dengan keterlibatan langsung dari pimpinan nasional, pendekatan baru yang lebih kontekstual dan inklusif bisa diwujudkan demi Papua yang damai dan sejahtera.
BERITA TERKAIT: