KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali

Puan Minta Tata Kelola Transportasi Diperbaiki dan Jamin Keselamatan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Kamis, 03 Juli 2025, 13:52 WIB
Puan Minta Tata Kelola Transportasi Diperbaiki dan Jamin Keselamatan
Ketua DPR Puan Maharani (tengah) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 3 Juli 2025/RMOL
rmol news logo Pimpinan DPR menyampaikan duka cita mendalam, atas musibah tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali pada Rabu malam, 2 Juli 2025.

Ketua DPR Puan Maharani mengatakan, musibah ini sebagai tragedi yang menyentuh hati seluruh bangsa, apalagi proses pencarian terhadap korban masih terus dilakukan hingga saat ini.

“Kami, pimpinan DPR dan anggota DPR, tentu saja mengucapkan turut berduka cita atas tragedi atau musibah yang terjadi atas korban yang terjadi di kapal Tunu di Selat Bali yang saat ini masih dalam proses pencarian,” kata Puan kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 3 Juli 2025. 

Legislator PDIP itu menegaskan bahwa pentingnya perbaikan tata kelola sistem transportasi nasional, khususnya transportasi laut. 

Ia pun mendorong agar seluruh pemangku kepentingan di sektor transportasi segera melakukan evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak kembali terulang.

“Kami berharap kepada seluruh stakeholder terkait transportasi untuk bisa tetap memperbaiki tata kelola transportasi yang ada, sehingga keselamatan dari seluruh awak dan penumpang yang ada terjamin, dan jangan sampai terjadi lagi musibah seperti ini,” ujar Ketua DPP PDIP ini. 

Meskipun faktor cuaca kerap menjadi salah satu penyebab kecelakaan laut, Puan menegaskan bahwa mitigasi dan langkah antisipatif harus tetap menjadi prioritas utama dalam pengelolaan transportasi nasional.

“Walaupun memang situasi atau cuaca banyak menjadi salah satu hal, namun mitigasi dan antisipasi seperti ini harus dilakukan,” tandasnya.

Diberitakan RMOL sebelumnya, Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya, tenggelam di Selat Bali, pada Rabu, 2 Juli 2025, malam, sekira pukul 23.35 WIB.

KMP Tunu tenggelam saat akan menyeberang dari Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali.

Kepala Kantor Badan SAR Wilayah Jatim Nanang Sigit menjelaskan kronologi kapal penyeberangan milik operator swasta itu tenggelam sebelum tiba di Pelabuhan Gilimanuk.

Disebutkan, KMP Tunu Pratama Jaya membawa 65 orang, terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru kapal, serta 22 unit kendaraan.

Dilaporkan, kejadian tersebut pertama kali terpantau pada pukul 23.20 WIB, ketika KMP Tunu Pratama Jaya mengalami gangguan dan menyampaikan permintaan bantuan melalui saluran komunikasi radio. 

“KMP Tunu Pratama Jaya berangkat menuju Pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 22.56 WIB. Kapal itu kemudian dilaporkan tenggelam pada pukul 23.55 WIB, tepatnya di Perairan Cekik, Gilimanuk,” kata PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dalam pernyataan resmi menyampaikan, kapal mengalami blackout pada pukul 23.35 WIB. 

Tidak lama berselang, kapal tersebut terbalik dan hanyut ke arah selatan.

“Posisi terakhir tercatat pada koordinat -08°09.371', 114°25.1569'," kata Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin, pada Kamis 3 Juli 2025. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA