MPR Yakin Presiden Prabowo Segera Isi Kekosongan Dubes RI untuk AS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Rabu, 25 Juni 2025, 14:34 WIB
MPR Yakin Presiden Prabowo Segera Isi Kekosongan Dubes RI untuk AS
Ketua MPR RI Ahmad Muzani/Ist
rmol news logo Pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI meyakini bahwa Presiden Prabowo Subianto akan segera mengisi kekosongan posisi Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat (AS). 

Hal itu disampaikan Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyusul pertanyaan perihal kekosongan jabatan Dubes AS, yang dinilai dapat berdampak pada efektivitas diplomasi Indonesia.

"Betul bahwa beberapa negara penting seperti Amerika Serikat sekarang posisinya kosong dan saya kira Presiden Prabowo sudah mempertimbangkan itu untuk segera mengisi," ujar Muzani kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Rabu 25 Juni 2025. 

Muzani menambahkan bahwa DPR, khususnya di Komisi I, saat ini tengah menunggu pengajuan nama calon duta besar dari Presiden.

"Kami pun di DPR, di Komisi I sedang menunggu tentang surat yang disampaikan oleh Presiden untuk menunggu siapa yang akan ditunjuk menjadi calon duta besar," kata Sekjen DPP Partai Gerindra ini.

Saat ditanya apakah sudah ada nama calon yang mencuat, Ahmad Muzani menyatakan bahwa pihaknya belum mengetahui hal tersebut. 

“Saya belum dengar,” pungkasnya.

Posisi Dubes RI untuk AS mengalami kekosongan sejak masa tugas duta besar sebelumnya, Rosan Perkasa Roeslani, berakhir. 

Rosan, yang menjabat sejak tahun 2021, mengundurkan diri untuk mendampingi calon presiden Prabowo Subianto sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) dalam Pemilu 2024.

Pengunduran dirinya secara resmi disetujui oleh Presiden ke-7 Joko Widodo, dan sejak saat itu, belum ada pengganti tetap yang ditunjuk untuk mengisi jabatan tersebut.

Jokowi melantik Rosan Perkasa Roeslani sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Istana Negara, pada bulan Agustus 2024.

Rosan menggantikan posisi Bahlil Lahadalia yang saat itu dilantik kembali sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.

Kekosongan posisi ini menjadi penting karena AS merupakan salah satu mitra strategis utama Indonesia di bidang politik, ekonomi, pertahanan, dan pendidikan. 

Hubungan diplomatik yang kuat antara kedua negara membutuhkan keberadaan seorang duta besar sebagai perwakilan tertinggi diplomasi Indonesia di Washington D.C.

Selama kekosongan ini, tugas-tugas kedutaan besar dijalankan oleh Kuasa Usaha Ad Interim (Chargé d'Affaires), namun kapasitas ini terbatas dibandingkan peran strategis seorang duta besar penuh.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA