Forum ini menjadi ajang konsolidasi sekaligus forum strategis untuk menyatukan langkah dalam membangun industri pariwisata nasional yang tangguh, inovatif, kolaboratif, dan berkelanjutan.
Rakernas mengusung tema “ASITA SATU: Bersama Memajukan Pariwisata Indonesia yang Tangguh, Inovatif, Kolaboratif & Berkelanjutan”.
Tema tersebut mencerminkan semangat solidaritas anggota ASITA dari seluruh Indonesia, terutama di tengah dinamika tantangan global maupun nasional yang memengaruhi sektor pariwisata.
Ketua Umum ASITA, Nunung Rusmiati, menyebutkan sejumlah isu utama yang menjadi fokus Rakernas, yakni dampak geopolitik global terhadap pariwisata Indonesia dan pentingnya menghidupkan kembali kampanye Enjoy Jakarta.
"ASITA menyoroti kondisi geopolitik global, khususnya peran dan konflik yang melibatkan Iran, yang dapat berdampak negatif pada persepsi keamanan kawasan Asia, termasuk Indonesia," kata Nunung Rusmiati.
ASITA juga mendorong pemerintah dan regulator penerbangan untuk meninjau kembali kebijakan harga tiket pesawat domestik yang dinilai tidak kompetitif.
Selain itu, Rakernas menyoroti perlunya strategi komunikasi yang terkoordinasi untuk menjaga kepercayaan pasar wisata internasional terhadap Indonesia di tengah ketidakpastian global.
"Sebagai bentuk konkret dari semangat kolaborasi dan promosi, Rakernas kali ini juga meluncurkan ASITA Fair yang rencananya akan di adakan pada bulan September 2025," jelasnya.
Melalui Rakernas ini, ASITA menegaskan komitmennya sebagai mitra strategis pemerintah dalam pengembangan pariwisata yang adil dan merata, mendorong bisnis wisata berkelanjutan, serta memperkuat ekosistem pariwisata nasional.
BERITA TERKAIT: