Menurut anggota Komisi XII Eddy Soeparno, pengembangan energi nuklir menjadi salah satu opsi kebijakan untuk mewujudkan visi ketahanan energi Presiden Prabowo.
“Kondisi ini membuat kebutuhan energi nuklir menjadi salah satu opsi dari energi baru yang bersih dan bisa dimanfaatkan selama 24 jam," ucap Eddy Soeparno dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 22 Juni 2025.
Ia menerangkan kebutuhan Indonesia untuk energi nuklir akan semakin terasa 8-10 tahun mendatang ketika sumber-sumber energi terbarukan di Pulau Jawa sudah tergunakan dan habis.
"Pemanfaatan energi nuklir dengan standar keamanan yang tinggi akan meningkatkan secara signifikan representasi energi terbarukan dalam bauran energi nasional,” ujarnya.
Wakil Ketua MPR ini meyakini kerja sama dengan Rusia dalam pengembangan energi nuklir modular akan memberikan manfaat khususnya dalam transfer pengetahuan, inovasi dan teknologi pada SDM bidang teknologi nuklir.
“Teknologi nuklir harus dipahami tidak lagi sebagai sesuatu yang menakutkan, tetapi sebagai peluang strategis yang harus dikaji secara ilmiah, terbuka, dan tentu bertanggung jawab. Apalagi ini juga berkaitan dengan kebutuhan energi Indonesia dari sumber baru dan terbarukan ke depannya,” tutup politikus PAN tersebut.
BERITA TERKAIT: