Pantauan
Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL di lokasi, aktivis yang hadir bukan hanya generasi 98, tetapi juga dari tahun 60, 70, dan 80.
Misalnya, seperti Aktivis 70 yang dikenal sebagai tokoh utama peristiwa Malari, Hariman Siregar. Selain itu, juga nampak aktivis tahun 80-an seperti Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat, hingga Rocky Gerung.
Ada pula aktivis 98 yang kini menjadi pejabat negara turut hadir, seperti Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer hingga Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal A Riza Patria.
Koordinator Fasilitator Sarasehan, Haris Rusly Moti menjelaskan, tema yang diangkat dalam acara ini yaitu "Demokrasi Politik Menuju Transformasi Demokrasi Ekonomi".
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga-keluarga aktivis lintas generasi. Dari tahun 1960, 1970, 1980, 1990, sampai generasi terbaru generasi Z," ujar Haris.
Dia berharap, momen sarasehan yang mengumpulkan aktivis lintas generasi ini dapat mendorong demokrasi Indonesia ke arah yang lebih baik untuk masyarakat Indonesia.
"Pilpres pileg pilkada pilkades langsung dilaksanakan. Jadi demokrasi politik bisa dicapai dengan kekurangan dan kelebihannya," tuturnya.
"Tapi, tema ini kami angkat untuk mencari alur demokratisasi ekonomi dari demokrasi kita," demikian Haris menambahkan.
Dalam sarasehan ini juga dirangkai dengan acara diskusi yang menghadirkan banyak narasumber, di antaranya Rocky Gerung, Syahganda Nainggolan, Robertus Robet, Melki Laka Lena, Habiburokhman, Masinton Pasaribu, Feri Amsari, Ester Indahyani, Wahab Talahou, dan Salamudin Daeng.
BERITA TERKAIT: