Rumah Pendidikan diperkenalkan sebagai ekosistem terintegrasi yang mendukung akses, kolaborasi, dan efisiensi pendidikan.
Platform ini memungkinkan keterlibatan semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan untuk berkolaborasi dalam satu ekosistem.
"
Platform ini memiliki delapan ruang virtual untuk berbagai informasi antar pemangku kepentingan, termasuk guru, siswa, orang tua, dan mitra pendidikan," kata Mendikdasmen.
Rumah Pendidikan terdapat Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan (Ruang GTK) yang menjadi wadah bagi guru dan tenaga pendidik untuk lebih fokus mengembangkan kompetensinya.
"Mengingat
coding akan diperkenalkan di kelas 5 SD hingga SMA, perlu adanya pelatihan dalam bidang tersebut untuk guru dan tenaga pendidik, termasuk asesmen, analisis data, dan pembelajaran mandiri," lanjutnya.
Peningkatan kompetensi guru sangat dibutuhkan di era perkembangan inovasi, digitalisasi, dan inklusivitas. Guru yang kompeten, kata Muti, akan membantu mengatasi kesenjangan mutu pendidikan dan membantu mempersiapkan keterampilan murid di masa depan.
"Dimasukkannya
coding dan kecerdasan buatan (AI) ke dalam kurikulum nasional bukan hanya meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga untuk menumbuhkan pemikiran komputasional, pemahaman etika AI, dan pendekatan desain yang berpusat pada manusia," pungkas Muti.
BERITA TERKAIT: