Namun, anggota Komisi I DPR RI, Sukamta, menilai skenario penggunaan senjata nuklir oleh India maupun Pakistan itu sangat kecil terjadi.
"Saya meyakini, para pemimpin di India maupun Pakistan masih menggunakan pikiran yang rasional dengan mempertimbangkan berbagai risiko," ucap Sukamta kepada wartawan di Jakarta, Jumat, 9 Mei 2025.
Sukamta menyebut kedua pihak selama ini memiliki kebijakan dan mendeklarasikan tidak akan menggunakan nuklir terlebih dahulu.
"Juga ada histori, beberapa konflik terkait wilayah Kashmir dan perbatasan selama ini tidak meluas dan mampu diselesaikan di meja perundingan," tutupnya.
Skenario perang nuklir antara India dan Pakistan muncul seiring situasi kedua negara itu yang kembali memanas pascapenembakan di Kashmir India bulan lalu. Insiden tersebut memicu serangan ke Pakistan oleh New Delhi.
Hubungan kedua negara Asia Selatan itu memanas setelah adanya serangan teroris di resor Pahalgam Kashmir yang menewaskan 26 orang wisatawan.
India menuding aksi itu dilakukan oleh kelompok teroris yang dibekingi Pakistan, yang membuat New Delhi kemudian melancarkan aksi serangan ke tetangganya itu pada Rabu, 7 Mei 2025.
Hingga saat ini, kedua belah pihak masih dalam aksi saling serang. Ketegangan ini merupakan eskalasi terbaru, sejak kedua negara bentrok pada 2019 lalu.
BERITA TERKAIT: