Demikian dikatakan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) melalui keterangan tertulisnya, dikutip Jumat 2 Mei 2025.
Bamsoet mengatakan, di tengah perubahan tatanan dunia yang sarat ketidakpastian seperti sekarang, upaya memperkuat kemandirian bangsa menjadi keniscayaan yang membutuhkan dukungan dari semua elemen masyarakat.
"Forum konsolidasi Danantara layak dimaknai sebagai langkah lanjutan dari Presiden Prabowo mengonsolidasi semua potensi kekuatan ekonomi nasional, menyusul pendirian Danantara yang akan menjadi salah satu mesin penggerak dan motor pertumbuhan ekonomi nasional. Dari konsolidasi itu, tampak sangat jelas upaya Presiden untuk mengeskalasi potensi kemandirian Indonesia," ujar Bamsoet.
Bamsoet menjelaskan, dari konsolidasi Danantara per Maret 2025, terbentuk kekuatan yang mencakup 844 BUMN bernilai 982 miliar dolar AS, ekivalen Rp16.508 triliun (asumsi kurs Rp16.810 per dolar AS).
Data ini patut dimaknai sebagai potensi riil dari sebagian kekuatan ekonomi nasional. Nilai potensi riil itu akan meningkat dan menjadi sangat strategis jika ditambahkan dengan nilai kandungan sumber daya alam Indonesia yang dibutuhkan pasar dunia, seperti nikel, tembaga, batu bara hingga emas.
"Ketika sebagian potensi kekuatan ekonomi nasional itu perlu diwadahkan dalam Danantara, itu adalah strategi dan kebijakan Presiden Prabowo menanggapi perubahan tatanan dunia yang ditandai dengan berlarut-larutnya ketidakpastian. Tatanan dunia praktis telah berubah, sehingga NAFTA (Perjanjian Perdagagan Bebas Amerika Utara) bubar dengan sendirinya karena Amerika Serikat (AS) menetapkan tarif impor semaunya sendiri," kata Bamsoet.
Bamsoet memaparkan, perubahan tatanan tersebut berdampak pada perubahan pola dan arus dana investasi dari banyak negara. Uni Eropa misalnya, sedang ancang-ancang untuk fokus pada investasi baru untuk membangun dan memperkuat industri pertahanan.
Perubahan tatanan dunia juga menuntut Indonesia meningkatkan kemandirian di berbagai sektor dan sub-sektor ekonomi. Wajar jika Presiden Prabowo menanggapi perubahan tatanan dunia itu dengan mendirikan Danantara dan memfungsikannya sebagai badan pengelola investasi (BPI).
"Melalui konsolidasi yang berkelanjutan, Danantara diharapkan dapat memaksimalkan nilai tambah semua sumber daya alam Indonesia untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat Indonesia. Dari pengelolaan semua potensi SDA itu diharapkan akan tercipta banyak lapangan kerja," pungkas Bamsoet yang juga anggota Komisi III DPR ini.
BERITA TERKAIT: