Legislator Gerindra:

Perintah Presiden Permudah Tertibkan Odol

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Sabtu, 26 April 2025, 05:21 WIB
Perintah Presiden Permudah Tertibkan Odol
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Fraksi Gerindra Andi Iwan Aras/Net
rmol news logo Perhatian Presiden Prabowo Subianto terkait penertiban angkutan truk over dimension over loading (Odol) membawa angin segar.

Bagaimana tidak, upaya Komisi V DPR dalam menertibkan angkutan truk Odol atau zero Odol sudah dilakukan sejak lama, namun belum dapat terealisasi dengan maksimal. 

Menurut Wakil Ketua Komisi V DPR RI dari Fraksi Gerindra Andi Iwan Aras, Komisi V DPR telah mendorong penuntasan persoalan Odol dari beberapa tahun lalu.

"Komisi V bukan saat ini saja untuk mengejar yang namanya zero Odol itu, tetapi sudah jauh-jauh hari sebelumnya, beberapa tahun yang lalu juga sudah mendorong agar bagaimana persoalan Odol ini betul-betul bisa diantisipasi, atau dapat diselesaikan," kata Andi dalam keterangannya, Jumat, 25 April 2025.

Andi mengatakan, perintah Presiden Prabowo Subianto agar menertibkan Odol tentu menjadi angin segar bagi Komisi V DPR. Terutama, dalam menyusun payung hukum terkait aturan odol tersebut. 

"Nah ini, saya kira angin segar buat kita karena kepala negara juga sudah memberi perhatian terhadap Odol ini," ujarnya.

Terlepas dari itu, legislator dari Fraksi Partai Gerindra itu mengamini bukan hal mudah bagi Komisi V dalam menertibkan Odol. Mengingat, penegakan Odol perlu melibatkan beberapa stakeholder, dari mulai Kementerian Perhubungan, kepolisian, pada sampai Kementerian Perindustrian.

"Jadi memang itu juga memberi masalah, tentu ini dengan perhatian Presiden akan lebih memudahkan mitra kerja Komisi V untuk berkoordinasi dalam upaya penanganan odol tersebut," kata Andi.

Legislator dari Dapil Sulawesi Selatan (Sulsel) II itu kembali mengungkit banyaknya dampak negatif dari keberadaan Odol. Salah satunya, kerusakan infrastruktur jalan, di mana APBN yang sudah diinvestasikan justru tidak bisa bertahan lama karena Odol tersebut.

Belum lagi keselamatan masyarakat di jalur darat. Andi mencontohkan kecelakaan-kecelakaan maut baik di Ibu Kota ataupun di jalan provinsi lain yang melibatkan odol hingga memakan banyak korban.

"Jadi yang namanya (Odol) dimofikasi tentu akan berbeda dengan barang pabrik sehingga kemudian rata-rata yang kami dapat hasil penyelidikannya adalah rem blong," kata Andi.rmol news logo article



Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA