Mereka yang hadir Gerakan Pemuda Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Katolik (PK), Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), Persatuan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah), Buddha (Gemabudhi), dan Konghucu (Gemaku), menyampaikan duka cita yang mendalam atas kepergian Paus Fransiskus.
Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharudin bersama perwakilan organisasi pemuda lainnya mengaku memiliki pengalaman dan perasaan mendalam terhadap Paus Fransiskus.
"Rest in peace untuk Paus Fransiskus yang telah meninggalkan kami semua. Mudah-mudahan damai selalu di sisi-Nya," kata Gus Addin.
"Mudah-mudahan beliau menjadi inspirasi bagi kami anak-anak muda Indonesia dan menambah solid, dan juga menjadi inspirasi bagi seluruh warga umat beragama,” sambungnya.
Sementara itu, Dubes Vatikan Mgr Piero Pioppo mengapresiasi kehadiran pengurus organisasi pemuda lintas agama yang memberikan ucapan bela sungkawa dan turut memberikan dukungan doa untuk Paus Fransiskus.
“Terima kasih atas penghormatan yang sangat tinggi dari organisasi pemuda lintas agama. Paus sangat mencintai Indonesia dengan keberagamannya, Indonesia selalu ada di hati Paus,” ucapnya.
Seperti diketahui kedekatan Organisasi pemuda lintas agama dengan Paus Fransiskus terjalin saat audiensi pada 21 Agustus 2024.
Dalam pertemuan itu, Paus Fransiskus menjadi saksi atas Deklarasi Jakarta-Vatikan. Adapun, deklarasi ini disusun oleh tujuh organisasi pemuda lintas iman, yakni GP Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Katolik, Pemuda Kristen (GAMKI), Hindu (Peradah), Buddha (Gemabudhi), dan Konghucu (Gemaku).
Kunjungan ke Vatikan oleh organisasi pemuda lintas iman dalam rangka mempromosikan dan memperjuangkan perdamaian dunia melalui, dan tekad bulat itu diwujudkan dalam Deklarasi Jakarta- Vatikan.
Adapun Deklarasi Jakarta-Vatikan yang berjudul “Keadilan dan Perdamaian untuk Dunia".
BERITA TERKAIT: