Begitu yang disampaikan Koordinator Simpul Aktivis Angkatan 98 alias Siaga 98, Hasanuddin, merespon adanya pertemuan Prabowo dengan Megawati di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta pada Senin malam, 7 April 2025.
"Pertemuan ini, memecahkan kebuntuan politik pasca Pemilu Presiden 2024 lalu, yang berpotensi berdampak pada hubungan eksekutif (pemerintah) dengan legislatif (DPR)," kata Hasanuddin kepada
RMOL, Kamis, 10 April 2025.
"Karena kombinasi sistem pemerintahan presidensial yang dipadukan dengan sistem multipartai di Indonesia," imbuhnya.
Menurut Hasanuddin, di tengah situasi di Ukraina, Palestina dan perang tarif yang berdampak pada situasi internasional, dan intensifnya Prabowo melakukan peran politik Indonesia di kancah Internasional untuk kepentingan bangsa, tentu stabilitas politik di Tanah Air perlu menopang peran tersebut.
Untuk itu, katanya lagi, diperlukan banyak terobosan kebijakan ekonomi yang perlu dibuat dan diperbaharui, serta perlu dukungan dari partai-partai politik di parlemen.
"Di sinilah pentingnya peran komunikasi politik yang dilakukan Sufmi Dasco, Ketua Harian Partai Gerindra, yaitu membangun kebersamaan di parlemen (DPR) untuk membantu pemerintah mengatasi berbagai tantangan ekonomi-politik ke depan," pungkas Hasanuddin.
BERITA TERKAIT: