Prabowo seolah ingin memastikan partai pendukungnya di Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk tetap solid dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
Ajakan ini semakin menarik perhatian karena kini beberapa partai di luar KIM, termasuk PKS, Nasdem, dan PKB, juga telah bergabung dalam barisan pemerintah, membentuk apa yang disebut sebagai "KIM Plus".
Analis politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai ajakan Prabowo membentuk koalisi permanen untuk memperkuat stabilitas nasional dalam jangka panjang.
"Prabowo Subianto ingin menstabilkan partai-partai politik pendukungnya itu agar tidak bermanuver," kata Adi lewat kanal YouTube miliknya, Senin 17 Februari 2025.
Dengan solidnya dukungan, pemerintahan Prabowo nantinya dapat lebih leluasa menjalankan berbagai program strategis, seperti makan bergizi gratis, kesehatan gratis, serta program pembangunan perumahan rakyat.
"Kalau koalisi ini permanen, maka kebijakan pemerintah bisa berjalan lancar," sambungnya.
Namun, wacana ini juga menuai pro dan kontra. Beberapa pihak menilai bahwa koalisi permanen bisa mengurangi dinamika politik dan fungsi
check and balance dalam pemerintahan.
Jika koalisi permanen benar-benar terwujud, lanskap politik Indonesia dalam lima tahun ke depan bisa mengalami perubahan besar.
BERITA TERKAIT: