Khairul Fahmi, Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) menilai, kedisplinan dan manajerial khas TNI yang dimiliki Letjen Novi harus diterapkan untuk mencapai kesuksesan di sektor pangan.
"Pengalaman manajerial yang khas dan kedisiplinan yang dimiliki oleh perwira TNI berpengalaman dapat bermanfaat dalam pengelolaan sektor pangan yang sangat strategis," kata Khairul kepada
RMOL, Sabtu, 15 Februari 2025.
Dengan jaringan lapangan yang kuat, terutama melalui peluang penggerakan dukungan Babinsa di lapangan, Khairul menyebut Mayjen Novi dapat memaksimalkan peran Bulog dalam penyerapan gabah dan memastikan harga pangan tetap stabil.
"Hal ini sangat penting, terutama saat Bulog sedang menjalankan tugas serap gabah petani yang menjadi salah satu fokus kebijakan pangan pemerintah," kata Khairul.
Khairul menjelaskan penunjukan ini juga bisa dilihat sebagai bagian dari optimalisasi sumber daya nasional, di mana pengalaman dan kapasitas sumber daya manusia yang ada di sektor militer dimanfaatkan untuk memperkuat sektor sipil.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjuk Mayjen Novi dalam putusan yang tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-30/MBU/02/2025 tanggal 7 Februari 2025.
Mayjen Novi sebelumnya menjabat sebagai Asisten Teritorial Panglima TNI. Dia akan memulai masa baktinya sebagai Direktur Utama bersama dengan Direktur Keuangan Hendra Susanto.
Hendra Susanto yang dipercaya menjabat sebagai Direktur Keuangan Perum Bulog sebelumnya adalah Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.
BERITA TERKAIT: