Pengakuan itu disampaikan oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia kepada awak media saat tiba di Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa, 4 Februari 2025.
Bahlil menjelaskan bahwa kebijakan terkait LPG 3 kg telah dikaji Kementerian ESDM sejak 2023. Mereka menemukan bahwa ada penyalahgunaan oleh oknum-oknum pengecer, khususnya kenaikan harga yang tidak masuk akal.
"Kita itu subsidinya itu Rp87 triliun per tahun dengan perhitungan per galon itu per tangki itu maksimal harganya sebenarnya di angka 18 19 (ribu rupiah), udh paling jelek-jelek banget kalau ada mark up itu udh paling jelek Rp20 ribu, udh jelek bgt lah, tapi sebenernya 18 19, tapi apa yg terjadi harga kita itu ada yang sampe Rp25 ribu sampai Rp30 ribu," paparnya.
Untuk itu, Bahlil meminta semua pihak untuk tidak menyalahkan pihak-pihak lain terkait permasalahan tersebut, karena ia sudah mengakui kesalahannya.
"Jadi enggak usah dipersalahkan siapa-siapa, itu adalah kesalahan kami, kalau itu ada salah," tegasnya.
Adapun kedatangan Bahlil di istana adalah untuk menggelar rapat terkait pekerjaannya dengan Presiden Prabowo.
"Saya baru mau rapat sama Bapak Presiden," kata Bahlil.
BERITA TERKAIT: