Bagi Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno, bergabung ke BRICS merupakan langkah strategis diplomasi Presiden Prabowo untuk memperluas sekaligus meningkatkan pengaruh Indonesia di level global.
“Bergabung ke BRICS merupakan langkah strategis agar posisi Indonesia semakin kuat dan diperhitungkan negara-negara aliansi Amerika Serikat dan Eropa Barat dan juga oleh negara-negara yang tergabung dalam BRICS,” ujar Eddy kepada wartawan, Rabu 8 Januari 2025.
Menurut Doktor Ilmu Politik FISIP UI ini, Presiden Prabowo menjalankan amanat konstitusi untuk menjalankan politik bebas-aktif dengan tetap mengutamakan kepentingan nasional.
“Seperti yang disampaikan Bung Hatta 'mendayung di antara 2 karang', maka yang dilakukan Presiden Prabowo adalah sepenuhnya berpihak kepada kepentingan nasional dan tidak berpihak pada salah satu blok kekuatan politik global,” jelasnya.
Secara khusus, Wakil Ketua Umum PAN ini meyakini bergabung ke BRICS merupakan langkah strategis untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi 7 sampai 8 persen.
Menurutnya, salah satu peluang Indonesia ketika bergabung ke BRICS adalah memperluas pasar ekspor.
“Kalau kita bicara proporsi ekonomi negara-negara BRICS, maka ada peningkatan signifikan dari tahun 1995 hanya 17 persen meningkat tajam mencapai lebih dari 30 persen di tahun 2022," tuturnya.
"Ini peluang untuk mendapatkan pasar alternatif sekaligus meningkatkan posisi tawar di tengah meningkatnya perang dagang China dan AS,” demikian Eddy.
BERITA TERKAIT: