Tudingan tersebut ditanggapi beragam warganet melalui cuitan akun X.
Salah satunya pegiat media sosial Eko Widodo yang justru menyalahkan Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Mulyono terkait tingginya golput di Jakarta.
"Woii Ridwan Kamil ngaca!! Yang bikin angka golput tinggi karena geng Mulyono borong 12 partai buat jegal Anies kok malah salahkan KPU!!" tulis Eko Widodo.
Ridwan Kamil-Suswono mendapatkan dukungan dari Koalisi Indonesia Maju Plus atau KIM Plus. Koalisi tersebut adalah gabungan partai-partai KIM, pengusung Prabowo Subianto di Pilpres 2024, dengan tambahan sejumlah partai lain.
Mereka adalah Partai Gerindra, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Demokrat, Partai Golkar, dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang memiliki kursi di DPRD DKI Jakarta untuk periode 2024-2029. Selain itu, ada juga Partai Garuda dan Partai Gelora.
Sementara itu, ada partai-partai yang tidak tergabung dalam KIM di Pilpres 2024, yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasdem, Partai Perindo, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Semua partai tersebut mendapatkan kursi di DPRD DKI Jakarta melalui Pileg 2024.
PDI Perjuangan menjadi satu-satunya partai pemilik kursi di DPRD DKI Jakarta yang berada di luar koalisi tersebut yang kemudian mengusung Pramono Anung-Rano Karno.
Sementara itu, secara total tingkat partisipasi pemilih di Jakarta hanya 57 persen. Angka ini terendah sepanjang sejarah Pemilu.
Pada Pilpres 14 Februari 2024, tingkat partisipasinya justru tinggi hingga 80 persen lebih.
BERITA TERKAIT: