Hal ini menjadikan antisipasi terhadap momen Natal dan Tahun Baru yang juga bertepatan dengan hari libur nasional menjadi prioritas utama.
Pesan itu disampaikan Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, bersama Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri dan sejumlah pemangku kepentingan lainnya saat survei jalur untuk memastikan kesiapan arus lalu intas di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah.
“Di tahun 2022-2023, angka kecelakaan lalu lintas di libur Nataru turun 10 persen dan meninggal dunia turun 9 persen. Harapannya di tahun ini, melalui forum-forum seperti survei jalur dan Tactical Floor Game (TFG), kami memastikan strategi pengelolaan arus lalu lintas dapat dilaksanakan dengan baik. Saya yakin para Direktur Lalu Lintas di setiap Polda memahami langkah antisipasi yang diperlukan untuk meminimalkan risiko kecelakaan,” ujar dalam keterangan resmi pada Senin, 2 Desember 2024.
Keselamatan menjadi fokus utama, terlebih Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan mengatakan bahwa libur Nataru tahun ini diperkirakan akan terjadi kenaikan pergerakan masyarakat sebesar 2,8 persen, dari 107 juta menjadi 110 juta pergerakan.
Sebagian besar pergerakan ini berada di Pulau Jawa, dengan tujuan wisata menjadi yang tertinggi sebesar 47 persen.
“Rekayasa lalu lintas seperti contraflow dan one way sudah kami persiapkan, terutama di jalur krusial seperti Semarang -Solo. Tahun ini, tol Jogja-Solo juga akan difungsionalkan, khususnya pada segmen Km 23 -Prambanan, dengan tetap mempertimbangkan kelayakan penggunaannya,” ujar Aan.
Itu sebabnya, Aan mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrem yang diprediksi akan terjadi pada akhir tahun hingga awal tahun 2025.
“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan informasi dari stakeholder terkait, guna merencanakan perjalanan secara aman dan nyaman,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala BPJT Miftachul Munir, menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan langkah-langkah untuk memastikan seluruh jalan, baik tol maupun non-tol, dalam kondisi optimal.
“Kami memastikan jalan fungsional tidak berlubang, rambu dan marka terpasang lengkap, serta menghentikan seluruh kegiatan perbaikan jalan selambat-lambatnya pada H-10 Natal. Selain itu, tim tanggap bencana juga disiagakan untuk menghadapi situasi darurat di titik-titik rawan,” kata Munir.
BERITA TERKAIT: