Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Majelis Masyayikh Tingkatkan Mutu Pesantren di Era Digital

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Rabu, 13 November 2024, 11:21 WIB
Majelis Masyayikh Tingkatkan Mutu Pesantren di Era Digital
Peluncuran Aplikasi Syamil/Ist
rmol news logo Upaya peningkatan mutu pendidikan pesantren terus digalakkan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi dan memperkuat kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan pesantren itu sendiri. 

Teranyar, Majelis Masyayikh meluncurkan aplikasi layanan pendidikan pesantren bernama Syamil (Sistem Layanan Informasi Majelis Masyayikh).

Ketua Majelis Masyayikh, KH. Abdul Ghoffarrozin alias Gus Rozin, menyatakan bahwa inovasi teknologi menjadi kunci untuk mendukung pesantren agar tidak tertinggal dari lembaga pendidikan lain. 

Dia menjelaskan tiga agenda penting dalam acara ini, yakni peluncuran sistem penjaminan mutu untuk pesantren melalui Syamil, pengukuhan Dewan Masyayikh, dan upaya melibatkan pemerintah serta swasta dalam pengembangan pesantren. 

"Kami ingin semua elemen berkolaborasi demi kepentingan pesantren," ujarnya lewat keterangan resminya, Rabu 13 November 2024.

Selain dari sisi teknologi, Majelis Masyayikh juga mendorong adanya kolaborasi dengan dunia industri untuk menciptakan program pendidikan vokasi di pesantren. Langkah ini diharapkan dapat membekali santri dengan keterampilan praktis yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja. 

"Dengan jumlah pesantren yang terus bertambah, kita dituntut untuk memberikan layanan yang lebih baik, Majelis Masyayikh mengupayakannya melalui Syamil agar pesantren dapat terus berkembang dan imbang dengan perkembangan teknologi yang ada,"  ujarnya.

Dukungan dari pemerintah juga terus diperkuat, salah satunya melalui rencana pembentukan dana abadi bagi pesantren. Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang, menginginkan dana abadi ini akan mendukung pengembangan fasilitas dan program-program unggulan di pesantren agar mampu bersaing dengan lembaga pendidikan formal. 

Lalu Menteri Agama, Prof. Nasaruddin Umar, juga menekankan pentingnya mempertahankan nilai-nilai dan karakter unik pesantren di tengah upaya peningkatan mutu. 

Dia mengingatkan bahwa pesantren tidak hanya sekadar lembaga pendidikan, tetapi juga pusat pembentukan karakter dan spiritualitas santri. 

"Ukurlah pesantren sesuai dengan ukuran dan nilai-nilai yang mereka miliki, jangan terjebak pada ukuran formal," tegas Menag.

Langkah-langkah yang diambil oleh Majelis Masyayikh ini dianggap sebagai fondasi penting untuk mewujudkan pesantren yang mandiri, unggul, dan adaptif terhadap tantangan zaman. 

Kolaborasi yang erat antara pesantren, pemerintah, dan pihak swasta diharapkan dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang semakin berkualitas, sehingga pesantren mampu melahirkan generasi santri yang berdaya saing di tingkat nasional maupun global.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA