Langkah ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto yakni "Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045". Visi tersebut diwujudkan dengan 8 Misi yang disebut Asta Cita.
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menyebut program prioritas yang digagas mendukung swasembada pangan (Asta Cita 2), pengembangan industri agro maritim berbasis koperasi (Asta Cita 3), industrialisasi hilirisasi melalui koperasi (Asta Cita 5).
Program Prioritas Kemenkop yang pertama adalah supply bahan pokok untuk makan bergizi gratis dimana koperasi berperan aktif untuk menyediakan kebutuhan bahan baku/supply.
"Koperasi juga diharapkan berperan aktif dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang bertujuan untuk pemenuhan gizi, pencegahan stunting, pengentasan kemiskinan, dan menggerakkan ekonomi rakyat," kata Budi Arie lewat keterangan resminya, Jumat, 8 November 2024.
Kedua, penyaluran pupuk melalui koperasi untuk memutus rantai distribusi dan menyediakan pupuk murah bagi petani anggota koperasi. Ketiga, penyaluran beras yang bekerjasama dengan Bulog untuk memastikan ketersediaan pangan dan kestabilan harga di tingkat petani.
Keempat, penguatan produksi tekstil oleh koperasi, utamanya koperasi diarahkan untuk memproduksi pakaian anak-anak usia 0-12 tahun. Kelima, supply bahan baku perumahan rakyat untuk mendukung program penyediaan rumah bagi masyarakat.
Keenam, pengelolaan sumur minyak rakyat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar tambang. Ketujuh, produksi minyak untuk rakyat sebagai bagian dari hilirisasi sawit dan alternatif minyak berkualitas.
Kedelapan, produksi energi biomassa dimana koperasi didorong untuk lebih memperhatikan lingkungan dalam menjalankan usaha. Kesembilan, supply susu nasional untuk mendukung program MBG dan mendorong peningkatan ekonomi anggota koperasi peternak sapi. Kesepuluh, pengembangan Koperasi Ojek Online.
"Berikutnya, program kesebelas dan kedua belas adalah Revitalisasi KUD untuk mengaktifkan kembali dan pengembangan KUD eksisting agar lebih berdaya saing, termasuk penghapusan buku dan hapus tagih Kredit Usaha Tani atau KUT," jelas Menkop.
Selain itu, dalam upaya penguatan dan pengembangan koperasi, serta peningkatan kepesertaan koperasi oleh masyarakat, Budi Arie juga menjelaskan beberapa upaya yang bakal dilakukan.
Di antaranya, Rebranding Koperasi yang bertujuan untuk memperluas dan meningkatkan partisipasi masyarakat, khususnya Generasi Z dan Generasi Millenial.
"Rebranding diharapkan dapat menjadikan koperasi mainstream di kalangan anak muda dan tertarik untuk berkoperasi," ucap Menkop.
Kemudian, digitalisasi yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional, serta memperluas jangkauan layanan koperasi melalui adopsi teknologi dan sentuhan digital.
"Dengan digitalisasi, harapannya koperasi dapat menjangkau lebih banyak anggota dan lebih transparan," jelas Budi Arie Setiadi.
Tak ketinggalan adalah tata kelola dan pengembangan SDM yang bertujuan untuk memperkuat ekosistem koperasi, upskilling, dan reskilling untuk peningkatan kecakapan/kompetensi anggota koperasi sehingga lebih berdaya saing.
BERITA TERKAIT: