"Gunung Lewotobi Laki-Laki menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik pada periode 8 hingga 15 Oktober 2024," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, Sabtu, 19 Oktober 2024.
Data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, dari pengamatan visual kolom erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki naik dari yang sebelumnya rata-rata 300 sampai 900 meter menjadi 200 hingga 1.000 meter.
"Pada periode tersebut juga terekam gempa guguran, namun indikasinya masih berada di sekitar puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki," urai Muhari.
Data dari visual drone yang terekam, tampak pusat aktivitas berada pada dua lubang erupsi, yakni kawah utama dan lubang erupsi yang terletak di barat laut.
"Namun aktivitas erupsi pada lubang di barat laut lebih sering terjadi pada periode ini. PVMBG juga memperkirakan erupsi masih akan terjadi ke depan mengingat gempa pada vulkanik dangkal dan dalam mengalami kenaikan," katanya.
Data Jumat, 18 Oktober 2024 hingga pukul 14.50 WIB, kondisi mutakhir menunjukkan erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki terjadi bersamaan dengan hujan abu vulkanik dan pasir. Kondisi ini menyebabkan atap rumah warga mengalami kerusakan.
"Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki juga berdampak pada bencana sekunder banjir lahar setelah hujan mengguyur di kawasan puncak," tutupnya.
BERITA TERKAIT: