Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Fixpoll Indonesia, Mohammad Anas RA, kepada
Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Selasa 15 Oktober 2024.
Nasdem yang sejak awal memang tidak mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024 sudah seharusnya konsisten menjadi penyeimbang di luar kabinet.
"Nasdem menghargai Parpol yang berjuang dan
profesional dalam sikap politiknya," kata Anas.
Anas lantas mendorong partai-partai lainnya yang tidak berkeringat memenangkan Prabowo untuk mengikuti jejak partai yang dipimpin Surya Paloh tersebut.
"Nasdem menjadi contoh bahwa berkoalisi tidak mesti mendapat jatah menteri sebagaimana jargonnya politik tanpa mahar," pungkas Anas.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Saan Mustopa menegaskan, Nasdem tidak mengambil kursi menteri yang ditawarkan karena menjunjung etika dan kepantasan.
"Secara etika tentu Nasdem istilahnya tahu diri ya. Kami memberikan kesempatan bagi partai-partai koalisi pendukung Pak Prabowo-Pak Gibran untuk mengisi komposisi di kabinet," kata Saan di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Senin, 14 Oktober 2024.
BERITA TERKAIT: