Khofifah mengawali safari politiknya dengan menyapa sejumlah warga yang tengah menjalankan aktivitas jual beli perikanan di Pelabuhan Nusantara Brondong. Dalam kesempatan itu, warga pun berbondong-bondong menyampaikan unek-uneknya kepada Khofifah. Salah satunya terkait harga ikan yang dinilai belum stabil.
Selain harga ikan yang turun, Khofifah juga dicurhati terkait kuota BBM untuk kapal nelayan yang dinilai masih kurang. Sehingga untuk mendapatkan BBM, nelayan seringkali harus membeli hingga ke wilayah Kabupaten Gresik.
"Harga ikan sempat turun menjadi 70 persen tapi sekarang mulai berangsur membaik atau normal, namun setelah tangkapan ikan melimpah kami dihadapkan dengan langkah solar yang berkurang," kata Sekretaris Rukun Nelayan Kelurahan Blimbing, Andre Fairis Firdaus, dikutip
RMOLJatim, Kamis (26/9).
Menanggapi hal itu, Khofifah berjanji akan menambah kuota BBM yang selama ini dikeluhkan oleh sejumlah nelayan di Lamongan. Pihaknya, akan segera berkoordinasi dengan Pertamina untuk menuntaskan hal itu.
Selain berkaitan dengan BBM dan harga ikan, Khofifah turut menyebut ada persolan lain yang dikeluhkan oleh nelayan yakni soal pendangkalan tambat labuh atau tempat parkir kapal nelayan di beberapa titik sudah sangat perlu untuk dilakukan pengerukan.
"Soal BBM dan harga ikan kita sudah punya cara. Selain itu banyak problem yang nantinya kita akan selesaikan termasuk pendangkalan tambat labuh serta ada beberapa bangunan TPI yang sudah mulai lapuk. Ke depannya kami juga akan menangani hal itu secara berkala," ucap Khofifah.
Dalam agenda blusukan kali ini, selain mendatangi tempat pelelangan ikan di Pelabuhan Nusantara Brondong, Khofifah juga menyempatkan kunjungan ke Pasar Blimbing, Paciran, Lamongan, serta menerima dukungan dari DPC Himpunan Nelayan seluruh Indonesia (HNSI) Lamongan.
BERITA TERKAIT: