“Sekilas rencana itu merupakan keinginan mulia dan perlu diapresiasi masyarakat. Namun jika dicermati lebih dalam, rencana itu akan sulit terwujud dan hanya
gimmick politik,” kata Direktur Eksekutif Era Politik (Erapol) Indonesia, Khafidlul Ulum kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (13/9).
Ulum mengamini, zaken kabinet akan menimbulkan citra pemerintahan ke depan menjadi positif dan terlihat serius dalam mengelola negara dan memberi pelayanan yang baik bagi rakyat. Mengingat, zaken kabinet adalah kabinet yang diisi para ahli dan profesional di bidangnya.
Dijelaskan Ulum, ada beberapa alasan kenapa kabinet zaken Prabowo hanya menjadi
gimmick politik dan sulit terwujud.
“Pertama, kabinet zaken merupakan kabinet yang betul-betul diisi oleh para ahli dan bukan presentasi partai politik di parlemen. Tentu hal itu tidak sesuai dengan realitas politik yang ada. Tidak mungkin Prabowo meninggalkan partai politik dalam penyusunan kabinet,” urainya.
Selanjutnya, koalisi pendukung Prabowo adalah koalisi gemoy atau gemuk. Sebab, hampir semua partai di parlemen mendukung Prabowo, kecuali PDIP.
Bahkan, banyak partai nonparlemen yang juga menjadi pendukung Prabowo-Gibran Rakabuming Raka.
“Dengan gemuknya koalisi, maka harus ada kursi dan jabatan yang dibagi-bagi kepada para pendukung,” tandasnya.
BERITA TERKAIT: