Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gus Ipul Masuk Kabinet, Muktamar PKB Tandingan Diprediksi Mulus

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Kamis, 12 September 2024, 13:38 WIB
Gus Ipul Masuk Kabinet, Muktamar PKB Tandingan Diprediksi Mulus
Kolase Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, Muhaimin Iskandar dan Saifullah Yusuf/RMOL
rmol news logo Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tandingan yang diwacanakan Lukman Edy diprediksi akan mulus. 

Hal itu dikarenakan elite Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Saifullah Yusuf (Gus Ipul) diangkat Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Sosial (Mensos). 

Direktur Eksekutif Citra Institute, Yusak Farchan menilai, upaya muktamar tandingan yang diinisiasi mantan Sekretaris Jenderal PKB Lukman Edy itu terlihat disokong oleh elite PBNU. 

Pasalnya, dalam satu kesempatan tertentu Lukman menyatakan pelaksanaan muktamar tandingan tinggal menunggu arahan dari Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf. 

Di samping itu, Yusak memandang pengangkatan Gus Ipul tidak terlepas dari upaya melawan PKB yang kini dipimpin oleh Muhaimin Iskandar (Cak Imin). 

"Bisa saja masuknya Gus Ipul untuk mempermulus manuver Muktamar PKB Tandingan yang masih terlihat maju mundur," ujar Yusak kepada RMOL, Kamis (12/9). 

Yusak mendapati kisruh PBNU dengan PKB terus menguat karena pengaruh politik dan demi kepentingan politik praktis ke depan. 

Sebab, dia mengetahui upaya muktamar tandingan juga terus dilawan oleh kelompok PKB Cak Imin dengan menyerukan gelaran muktamar luar biasa PBNU. 

"Namun, kalau Muktamar PKB tandingan sukses digelar, maka posisi Cak Imin bisa saja teramputasi," sambung Yusak berpendapat. 

Kendati begitu, dosen politik Universitas Pamulang (UNPAM) itu meyakini kisruh PBNU dan PKB akan terus berlanjut. 

"Cak Imin dan Gus Ipul ini sama-sama politisi petarung. Saya kira keduanya sama-sama melawan dalam konteks kisruh PKB-PBNU," demikian Yusak menambahkan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA