Langkah ini dinilai Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno sebagai strategi yang menarik, terutama mengingat popularitas Raffi di kalangan publik.
"Lumayan seru nih Banten. Raffi ikutan gempur markas kuning, kandangnya kekuatan politik dinasti Banten," kata Adi kepada
RMOL, Rabu (11/9).
Meskipun masuknya Raffi Ahmad jadi Ketua Tim Pemenangan Andra Soni-Dimyati di Pilgub Banten menjadi kejutan, hal ini tidak serta-merta mengubah lanskap politik secara signifikan.
"Nggak efektif, karena hanya sebatas Ketua Tim," jelas Adi Prayitno.
Di sisi lain, Adi juga menyoroti tantangan yang dihadapi Raffi, terutama terkait sentimen negatif di masyarakat pasca isu dirinya diduga terlibat sebagai "makelar" dalam beberapa proses Pilkada.
Isu tersebut dapat mempengaruhi pandangan publik terhadap Raffi, bahkan berpotensi menghambat kinerjanya sebagai ketua tim pemenangan.
"Sebenarnya berharap Raffi yang maju Banten, biar makin seru," sambung analis politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
Banten selama ini dikenal sebagai markas "kuning" akan menyaksikan persaingan yang lebih dinamis dengan masuknya Raffi ke dalam arena.
Namun, apakah popularitasnya dapat diubah menjadi kemenangan politik bagi Andra dan Dimyati masih harus ditunggu hasilnya.
BERITA TERKAIT: