"Imbauan ini menurut kami tidak perlu. Justru dengan tetap berjalan seperti biasa menunjukkan indahnya toleransi di negeri ini. Misa tetap berjalan dan kumandang azan juga tetap bisa disiarkan dan tidak akan ada masalah," kata Jazuli lewat keterangannya, Rabu (4/9).
Anggota Komisi I ini meyakini masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim ini memiliki kebesaran hati untuk turut menjaga berjalannya peribadatan masing-masing agama.
Kata Jazuli, di Indonesia telah lama melaksanakan implementasi toleransi beragama, sehingga masyarakat harus menjaga kerukunan ini tanpa ada yang merasa terusik.
Bahkan, praktik kerukunan dan toleransi di Indonesia telah menjadi percontohan bagi negara-negara lain di dunia.
Menurut Jazuli, umat katolik yang menjalankan misa bersama Paus Fransiskus dapat khusyuk melakukan ibadahnya di Gelora Bung Karno, Senayan, dan disiarkan langsung di televisi.
"Sementara umat muslim ketika panggilan azan berkumandang termasuk lewat saluran televisi bisa bersiap dan melaksanakan ibadah salatnya dengan baik," kata Jazuli.
BERITA TERKAIT: