Menurut Direktur Lembaga Riset Lanskap Politik Indonesia, Andi Yusran, tindakan ini bisa memicu penguatan golongan putih (golput) yang nantinya akan berdampak pada rendahnya legitimasi kepala daerah terpilih.
"Jika yang terjadi nantinya adalah golput lebih tinggi jumlahnya ketimbang pemilih sah, maka legitimasi kepala daerah terpilih akan berada di titik terendah," ujar Andi kepada
RMOL, Rabu (4/9).
Ia menambahkan bahwa keputusan untuk menggusur Anies dari daftar kandidat merupakan langkah yang berisiko, mengingat Anies memiliki basis pendukung yang kuat dan elektabilitas tinggi.
"Seharusnya, dengan elektabilitas yang tinggi, Anies menjadi kandidat yang diperebutkan oleh partai-partai politik. Namun, yang terjadi justru sebaliknya," lanjutnya.
Andi memperingatkan bahwa jika tingkat golput meningkat secara signifikan, maka akan menjadi sinyal buruk bagi perkembangan demokrasi di Jakarta.
"Saat ini terjadi sandiwara politik yang mempertemukan kandidat karbitan melawan kotak kosong," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: