“Dengan kembali menjadi anggota dewan, ini adalah pekerjaan rumah (PR) dan catatan aspirasi masyarakat yang belum selesai. Insya Allah, kita bisa menindaklanjutinya,” kata Riano dikutip dari laman DPRD DKI Jakarta, Senin (2/9).
Riano mengungkapkan, banyak mendengar banyak aspirasi dari warga. Terutama terkait masalah kesejahteraan, kemacetan, banjir, kepadatan penduduk, serta daerah-daerah kumuh miskin di Jakarta.
“Masalah-masalah tersebut menjadi aspirasi warga yang dititipkan kepada saya,” kata Riano.
Masalah paling strategis yang perlu menjadi prioritas Utama, tambah Riano, yakni kesejahteraan.
“Masih ada warga Jakarta yang mengalami gizi buruk, kelaparan, dan stunting. Ini harus menjadi prioritas utama kita bersama-sama di DPRD untuk memastikan masalah ini ditangani dengan serius,” kata politikus Kebon Sirih ini.
Riano yang dikenal orang dekat mediang Haji Lulung ini melenggang ke DPRD DKI lewat tiga partai politik berbeda. Pada periode pertamanya 2014-2019, Riano maju lewat Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Saat itu, Riano mundur sebelum masa baktinya berakhir. Karena menolak keputusan PPP yang mendukung napi penista Agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilkada 2017.
Selanjutnya, meskipun memilih partai politik lain yaitu PAN sebagai kendaraannya, Riano kembali lolos ke DPRD DKI untuk periode 2019-2024.
Terakhir, pada Pileg 2024 lalu Riano kembali beralih kendaraan politik maju lewat Partai Nasdem demi ikut mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024.
BERITA TERKAIT: