Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Apa Dampak Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen Bagi Rakyat?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Rabu, 28 Agustus 2024, 17:33 WIB
Apa Dampak Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen Bagi Rakyat?
Pimpinan Komisi XI pertanyakan dampak positif dari prediksi pertumbuhan ekonomi 5,2 persen bagi rakyat Indonesia terutama kelas bawah/RMOL
rmol news logo Pertumbuhan ekonomi seharusnya bisa memberi manfaat bagi kehidupan masyarakat luas. Bukan hanya dirasakan oleh kelas ekonomi tertentu saja. 

Oleh karena itu, Wakil Ketua Komisi XI DPR, Dolfie Othniel Frederic Palit, mempertanyakan dampak positif dari prediksi pertumbuhan ekonomi 5,2 persen dan inflasi 2,5 persen yang disampaikan pemerintah bagi rakyat kecil.

“Yang kita inginkan itu, menetapkan ini apa dampaknya? Bagi pemerintah jelas, dampaknya bisa menghitung kira-kira penerimaan berapa, sehingga bisa belanja berapa. Bagi rakyat apa dampaknya Pak? Menetapkan pertumbuhan ekonomi sekian, inflasi sekian, nilai tukar sekian, dampaknya apa bagi rakyat?” tegas Dolfie dalam rapat kerja bersama Kementerian Keuangan, Gubernur BI, OJK, Bappenas, dan BPS di Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/8).

Ia menambahkan, pemerintah telah memberikan gambaran tentang pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dan berkelanjutan. Artinya pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan merata oleh seluruh rakyat Indonesia. 

“Kalau kita lihat kelas-kelas tadi, kita enggak yakin itu pertumbuhan ekonomi akan berdampak pada kelas-kelas yang disebutkan tadi (kelas bawah). Mungkin hanya berdampak pada kelas atas,” katanya.

Dolfie pun meminta pemerintah mampu memastikan pertumbuhan ekonomi 5,2 persen, inflasi 2,5 persen, nilai tukar rupiah Rp16.100 pada 2025 nanti. Terutama bagi rakyat menengah dan kecil yang kurang mampu. 

“Kita setuju tapi kita ingin juga ada indikator yang pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Setidaknya kita tahu daya beli masyarakat kita, tahu tambahan pendapatan bagi masyarakat dengan pertumbuhan 5,2 persen, tambahan pendapatan untuk rakyat itu berapa?” tanyanya lagi.

Lanjut Dolfie, pemerintah perlu memperhatikan tambahan pendapatan rakyat Indonesia yang dapat menyesuaikan dengan pertumbuhan ekonomi 5,2 persen.

“Pertumbuhan ekonomi bagi rakyat umumnya berapa tambahan pendapatannya? Kementerian Keuangan, Gubernur BI, OJK, ketika menyusun rencana anggaran gajinya langsung di-adjust naik, rakyat naiknya dari mana?” tegasnya.

“Itu yang kita ingin pastikan pertumbuhan yang 5,2 persen ini juga memberikan tambahan pendapatan kepada masyarakat bukan menenggelamkan masyarakat,” tutupnya. rmol news logo article
EDITOR: AGUS DWI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA