Begitu disampaikan Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto merespons kritikan Prabowo yang disampaikan ketika menutup acara Kongres ke-6 PAN di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta, Sabtu malam (24/8).
"Tentunya kritik PS (Prabowo Subianto) diberikan kepada kekuasaan saat ini yang menjadikan parpol sebagai alat untuk meloloskan dinasti keluarga," kata Hari kepada
Kantor Berita Politik RMOL dan Ekonomi, Minggu (25/8).
Karena, menurut Hari, Prabowo belajar dari masa Orde Baru, bahwa kehendak rakyat jangan dilawan, tapi harus didengar sebagai vitamin dalam kepemimpinan.
"Kejengkelan PS pasti karena sebab dari manuver untuk melanggengkan kekuasaan," tutur Hari.
Menurut Hari, era demokrasi saat ini memberikan ruang bagi penguasa dan pengusaha demi nafsu, serta hasrat menguasai parpol yang ada di parlemen.
"Bahkan ketum parpol sendiri tidak bisa mengatur anggotanya yang berada di parlemen," kata Hari.
Kata Hari, penguasa dan pengusaha bisa mengatur dengan vitamin-vitamin agar bisa memuluskan agenda dan kepentingannya.
"Maka dari itu wajar jika perlawanan dilakukan dengan ekstraparlemen. Dan PS secara khusus memberi pesan kepada partai yang didirikannya jangan bermain-main dengan kehendak rakyat," pungkas Hari.
BERITA TERKAIT: