Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pimpinan KPK Tunggu Laporan JPU untuk Putuskan Pemanggilan Menantu dan Anak Presiden Jokowi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Senin, 19 Agustus 2024, 08:35 WIB
Pimpinan KPK Tunggu Laporan JPU untuk Putuskan Pemanggilan Menantu dan Anak Presiden Jokowi
Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution/Net
rmol news logo Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku masih menunggu laporan perkembangan penuntutan dari tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) untuk memutuskan perlu tidaknya memanggil menantu dan anak Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu terkait "Blok Medan".
HUT 79 RI

Hal itu disampaikan Ketua Sementara KPK, Nawawi Pomolango, merespon dirinya bertemu dengan beberapa mantan pimpinan dan mantan pegawai KPK, serta pegiat antikorupsi beberapa waktu lalu.

"Mereka datang bertemu dan beraudiensi dengan kami. Poin pertama ya itu, menyebut soal apa yang disebut belakangan ini, Blok Medan gitu," kata Nawawi seperti dikutip RMOL, Senin (19/8).

Nawawi menjelaskan, apa pun yang muncul dalam persidangan, pimpinan memberikan kesempatan kepada JPU untuk membuat laporan perkembangan persidangan untuk diajukan ke forum ekspose pimpinan.

"Dari forum itulah kemudian kita memutuskan, apakah ini cukup punya alasan untuk kita memanggil  atau seperti apa, biasanya seperti itu," pungkas Nawawi.

Sebelumnya, beberapa mantan pejabat dan pegawai KPK hingga pegiat antikorupsi menemui Nawawi Pomolango di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (14/8).

Mereka adalah, penasihat KPK periode 2005-2013, Abdullah Hehamahua; mantan pimpinan KPK, Busryo Muqoddas, Saut Situmorang, dan Bambang Widjojanto; serta mantan pegawai KPK Praswad Nugraha dan lainnya.

Mereka membahas beberapa isu di hadapan Nawawi. Salah satunya menyoroti soal Blok Medan yang menyeret nama Bobby Nasution selaku Walikota Medan, dan Kahiyang Ayu yang merupakan istrinya Bobby.

"Dulu KPK menangkap besan Presiden SBY. Jadi kalau besan SBY saja yang presiden ditangkap oleh KPK, apalagi cuma mantu dari presiden. Oleh karena itu, maka Blok Medan itu harus diseriusi oleh pimpinan KPK," kata Abdullah kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Rabu sore (14/8). rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA