Pakar kopi yang dihadirkan sebagai juri, Harianto mengatakan, kompetisi kali ini diharapkan menambah pengalaman para barista di Aceh.
"Sebenarnya ini lebih membentuk rutinitas. Kita melihat sebenarnya peserta itu bisa tapi karena demam panggung banyak yang nge-blank," ujar Harianto dalam keterangan tertulis, Selasa (6/8).
Seluruh peserta menampilkan kemampuannya membuat minuman berbahan kopi. Mereka diberikan kesempatan satu per satu untuk menyajikan dan mempresentasikan karyanya di hadapan juri dan para penonton.
Sebagian peserta mengaku baru pertama kali mengikuti kompetisi barista di sepanjang karier profesionalnya.
Meskipun demikian, kata Harianto, peserta tetap tampil penuh percaya diri karena telah berlatih selama sekitar sebulan terakhir.
"Kalau rutinitas kita sudah jadi, sudah bagus, itu sudah terbentuk muscle memory. Walaupun nge-blank, itu jalan seperti yang biasa dilakukan," pungkasnya.
Amanah sebelumnya memberikan coaching clinic kepada 12 barista terpilih beberapa hari sebelum kompetisi. Para peserta mendapatkan materi seperti public speaking dan cara mengoperasikan mesin kopi yang digunakan pada saat kompetisi.
BERITA TERKAIT: