Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tetap Netral, Muhammadiyah Wonosobo Berharap Tak Ada Calon Tunggal di Pilbup 2024

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Selasa, 23 Juli 2024, 03:24 WIB
Tetap Netral, Muhammadiyah Wonosobo Berharap Tak Ada Calon Tunggal di Pilbup 2024
Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Wonosobo, Bambang Wen/RMOLJateng
rmol news logo Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Wonosobo berharap tidak ada calon tunggal lagi dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Wonosobo Tahun 2024.

Ketua PDM Wonosobo, Bambang Wen, mengungkapkan untuk gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak  2024 ini pihaknya berharap agar sebisa mungkin tidak mengulang Pilkada 2019 lalu. Dimana dalam pilkada tersebut, hanya ada pasangan calon tunggal, yaitu pasangan Afif Nur Hidayat dan M. Albar.

"Sangat disayangkan bila nanti hanya mengusung calon tunggal dan musuhnya kotak kosong. Di Wonosobo banyak tokoh-tokoh yang layak dan memenuhi kriteria sebagai pemimpin. Jika mengulang sejarah Pilkada sebelumnya nanti malah tidak baik. Dikira di Wonosobo tidak mampu mencetak kader kader pemimpin," katanya, dikutip RMOLJateng, Senin (22/07).

Namun demikian, ia mengaku hanya bisa mengamati dan mengikuti setiap arus politik yang berjalan. Menurutnya kebijakan rekomendasi pada paslon adalah murni kebijakan partai politik (parpol).

Saat disinggung tentang adanya tokoh-tokoh yang menjalin komunikasi dengan PD Muhammadiyah Wonosobo menjelang Pilkada 2024 ini, Bambang Wen mengungkapkan jika ada beberapa tokoh yang telah menjalin komunikasi, tetapi untuk menjalin komitmen belum ada satu pun.

"Secara resmi datang ke kantor untuk berkomunikasi tentang Pilkada 2024 belum ada. 'Kan tahapan Pilkada juga belum sampai pendaftaran paslon bupati dan wakilnya. Tapi yang jelas, kami itu bukan parpol. Kami hanya ormas, namun berkepentingan di dalam hasil keputusan politik," jelasnya.

Maka pihaknya bakal netral di proses perhelatan Pilkada serentak tahun 2024. Menurutnya, PD Muhammadiyah adalah ormas, bukan parpol. Sebagai ormas, PD Muhammadiyah harus netral, namun pihaknya juga berkepentingan terhadap politik.

"Sebagai ormas keagamaan, menjaga netralitas dalam proses Pilkada menjadi penting. Sehingga pihaknya tetap bisa fokus untuk berdakwah dan mengurus para jamaahnya. Menurutnya, Kalau soal politik itu sudah ada wadahnya, yakni partai politik. Jadi ya monggo saja soal itu kita serahkan kepada Parpol," jelasnya.

Namun, Bambang juga mengakui lembaganya tidak anti terhadap politik. Sebab menurutnya setiap kebijakan yang keluar merupakan produk dari politik.

Terlebih agenda Pilkada adalah momentum mencari sosok terbaik untuk menjadi pemimpin. Sehingga PDM memiliki harapan agar Kabupaten Wonosobo bisa lebih maju dan sejahtera lagi ke depannya.

"Maka peran partai dalam merekomendasikan bakal calon (bacalon) bupati dan bacalon wakil bakal menjadi kunci penting maju atau mundurnya suatu daerah," pungkasnya. rmol news logo article
EDITOR: AGUS DWI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA