Komitmen tersebut disampaikan Ketua Umum baru Badko HMI Jabar, Siti Nurhayati, saat bersilaturahmi dengan Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Machmudin, di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis kemarin (11/7).
Dalam pertemuan tersebut, Badko HMI Jabar membahas berbagai persoalan yang menjadi isu krusial. Mulai dari tingginya angka stunting, penanganan sampah, infrastruktur, permasalahan BUMD, UMKM, komersialisasi pendidikan, hingga Tapera.
Siti menuturkan, Badko HMI Jabar akan mengadakan program HMI Gembira (Gerakan Membawa Kabar Gembira) yang merupakan bentuk kepedulian kepada masyarakat untuk mengawal pembangunan SDM di Jabar ke depan.
"Program ini akan mengedukasi masyarakat terkait stunting, penanganan sampah, serta permasalahan lainnya. Harapannya, dari pertemuan ini dapat terjalin sinergi dengan Bapak Pj Gubernur serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mengawal pembangunan sumber daya manusia di Jawa Barat," ujar Siti dalam keterangan yang diterima
RMOLJabar, Sabtu (13/7).
Formateur Korps HMI Wati (Kohati) Badko Jabar, Hana Muhammad menambahkan, kepengurusan Kohati Jabar yang baru juga memiliki komitmen akan mengawal isu keperempuanan, untuk meningkatkan kemandirian mereka.
"InsyaAllah, ke depan kami akan mengadakan program bina UMKM untuk para perempuan agar dapat berwirausaha," kata Hana.
Sementara itu, Bey memberikan selamat atas terpilihnya ketua umum baru Badko HMI Jabar, Siti Nurhayati. Ia menyebut, terpilihnya Siti Nurhayati sebagai ketua umum merupakan sejarah pertama HMI dipimpin seorang perempuan.
Bey juga mengamini berbagai persoalan yang disoroti Badko HMI Jabar memang perlu dituntaskan dengan kerja sama dan kolaborasi semua pihak terkait.
"Saya sepakat masalah stunting, sampah, dan permasalahan lainnya di Jawa Barat harus ditangani secara bersama. Khususnya masalah stunting, sampah serta masalah yang tadi dipaparkan teman-teman HMI. Harapannya kita dapat bersinergi dalam pembangunan Jawa Barat," ucap Bey.
BERITA TERKAIT: