"Investor mungkin enggan memberikan dana di tengah kondisi ekonomi global yang lemah, bahkan menunjukkan gejala resesi," ucap anggota Komisi VI DPR RI Amin Ak kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (12/7).
Legislator dari Fraksi PKS ini menerangkan, para investor asing tidak mau menanamkan modalnya untuk IKN agar tidak merugi.
"Mereka lebih memilih aset aman daripada menanamkan uang di negara berkembang seperti Indonesia," katanya.
Dari sisi kepentingan ekonomi jangka panjang, Amin menilai banyak investor yang berkaca pada sulitnya ‘membujuk’ warga untuk pindah ke Ibu Kota baru di sejumlah negara, seperti di Putrajaya Malaysia atau Naypyidawa di Myanmar, yang kemudian dijuluki “kota hantu”.
"Banyak investror ragu, karena kalaupun IKN berhasil dibangun, sulit untuk membujuk masyarakat untuk berpindah ke kota tersebut," katanya.
"Sehingga, IKN terancam menjadi “kota hantu” jika tidak ada cukup minat dari penduduk dan investor. Secara bisnis, tentu bukan hal yang menguntungkan bagi investor," tutupnya.
BERITA TERKAIT: