Guspardi mengatakan, pemecatan Hasyim dari Ketua dan Anggota KPU karena skandal pelecehan seksual jangan sampai terulang ke pimpinan-pimpinan KPU yang lain.
Apalagi, KPU masih punya tugas menyelenggarakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2024 yang tinggal beberapa bulan lagi, tepatnya pada 27 November mendatang.
"Saran saya, soliditas dibangun dengan baik, dan jadikan ini (skandal Hasyim) pembelajaran bagi anggota komisioner lain agar berhati-hati bertutur kata, bersikap," ujar Guspardi saat dihubungi
RMOL pada Rabu (10/7).
Dia memandang, citra baik KPU telah menurun sebagai dampak dari tindakan Hasyim Asyari yang terbukti melecehkan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Den Haag berinisial CAT.
Karena itu, pimpinan KPU yang masih bertugas hingga hari ini perlu mengembalikan citra positif KPU sebagai penyelenggara pemilu, supaya pelaksanaan dan hasil Pilkada 2024 dapat dipercaya masyarakat.
"Dengan dipecatnya Hasyim Asyari, kami mengimbau untuk bagaimana meningkatkan kerja sama yang baik, koordinasi yang bagus, dan bersifat kolektif kolegial," tuturnya.
"Dan ini (kasus Hasyim) dijadikan bagi mereka yang lain agar berhati-hati dalam berbagai hal," tutup politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
BERITA TERKAIT: